Profil

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 13 Oktober 2014

SAPI JERSEY


Bangsa sapi perah daerah sub- tropis. Sapi ini dikembangkan di pulau yang terletak di selat Inggris.

Ciri khas dari sapi Jersey adalah :
1. Warna
Warna bulu pada sapi Jersey lebih bervariasi, terdapat sapi dengan warna kuning kecoklatan hingga hitam keabu – abuan. Ada juga sapi yang memiliki warna bulu kuning keputihan hingga warna kuning jelas. Bulu dibagian ujung ekor memiliki warna hitam atau putih. Moncongnya berwarna hitam dengan lingkaran berwarna terang, cenderung putih.

2. Berat Badan
Sapi Jersey merupakan sapi denan ukuran terkecil untuk bangsa sapi perah.
Berat badan untuk sapi betina dewasa sekitar 400 – 550 kg, sedangkan untuk sapi jantan dewasa berat badanya sekitar 600 – 800 kg.

3. Struktur Tubuh
Bentuk badannya merupakan bentuk badan terbaik untuk golongan sapi perah. Ambingya besar, tanduk panjang yang melengkung ke depan, kecil dibagian pangkal dan lancip pada bagian ujungnya.

4. Sifat
Sapi Jersey memiliki sifat yang cepat gelisah dan sensitif. Bisa menyesuaikan diri pada kondisi padang rumput yang baik maupun yang kurang baik. Sapi jantan tidak liar dan mudah dijinakan.

5. Kemampuan Merumput
Kemampuannya merumput di padang ruput merupakan yang terbaik dari bangsa sapi lainnya. Sapi Jersey mampu menyesuaikan diri pada padang rumput yang terburuk sekalipun. Tahan terhadap panas yang tinggi dan memiliki sifat yang aktif saat merumput.

6. Kemampuan Reproduksi dan Produksi
Sebagai sapi perah, produksi susu oleh sapi Jersey merupakan produksi terendah. Sapi Jersey hanya mampu menghasilkan sapi kurang dari 4. 000 liter per laktasi.

Sedangkan untuk kemampuan bereproduksi, sapi Jersey menghasilkan anak – anak sapi dengan berat rata – rata 25 – 30 kg.
Dan baru melakukan reproduksi pada saat mencapai umur 24 – 26 bulan.
Dengan pertumbuhan anak yang lambat jika dibandingkan pertumbuhan anak – anak sapi dari bangsa sapi perah sub – tropis lainnya.

Minggu, 12 Oktober 2014

Ini Dia Sapi Perah Penghasil ASI

Sejumlah ilmuwan di Argentina melakukan rekayasa genetika untuk menciptakan sapi perah yang dapat menghasilkan air susu dengan kandungan nustrisi identik dengan air susu ibu. Pakar genetika dari Institut Pertanian Nasional di Buenos Aires itu melibatkan dua gen manusia yang berasal dari kelenjar susu ibu yang sedang menyusui. Lewat mekanisme kloning, gen itu kemudian disuntikkan ke janin sapi. Adrian Mutto dari National University of San Martin yang terlibat dalam penelitian itu mengatakan, gen manusia yang digunakan dalam rekayasa genetika itu berasal dari protein baik yang terdapat dalam kelenjar susu ibu selama masa menyusui.

“Tujuan kami adalah untuk meningkatkan nilai gizi susu sapi dengan menambahkan dua gen manusia, laktoferin protein, yang memberi perlindungan antibakteri dan antivirus terhadap bayi, dan lisozim, yang merupakan agen antibakteri,” kata Mutto.  Dari hasil rekayasa genetika itu, lahirlah sapi perah bernama Rosita ISA. “Ini adalah sapi pertama di dunia yang lahir dengan membawa dua gen manusia yang mengandung protein ‘ASI’,” kata para ilmuwan dalam paparannya, seperti dikutip dari Telegraph.
Rosita ISA lahir pada 6 April melalui operasi caesar lantaran bobotnya dua kali lipat dari berat badan normal jenis sapi Jersey. Para ilmuwan mengatakan bahwa sapi perah ciptaan mereka menghasilkan air susu dengan kandungan nutrisi yang lebih identik dengan ASI dibandingkan sapi perah rekaan ilmuwan China. Mereka mengatakan, ilmuwan China hanya melibatkan satu jenis gen manusia. Sedangkan mereka melibatkan dua gen manusia. April lalu, sejumlah ilmuwan di China memublikasikan hasil penelitian bahwa mereka berhasil menciptakan sapi perah GM Holstein. Mereka juga mengklaim sapi tersebut mampu memproduksi susu dengan kandungan protein serupa ASI. (Sumber: http://www.vivanews.com)